Selain warna bulu merak yang indah, kalau kita amati ada 4 (empat) warna yang dominan dalam kesenian reog yaitu hitam, putih, kuning dan merah. Empat warna inilah, hampir pasti mendominasi semua atribut dalam Reog. Pakaian pengiring menggunakan "penadon" berwarna hitam dipadu dengan kaos bergaris dengan perpaduan warna merah - putih, ornamen Dhadak merak terdiri dari krakap berwarna merah atau hitam, kupingan bewarna kuning dan merah atau kuning - putih, sampur biasanya menggunakan warna kuning, putih atau merah dan lain sebagainya. Warna - warna mencolok inilah yang dominan dan menambah keindahan kesenian reog.
Warna - warna ini bukanlah tanpa makna namun para pinesepuh telah menempatkan warna yang mempunyai makna atau yang menyimbolkan nafsu - nafsu yang ada dalam diri manusia. Secara garis besar warna -warna itu menyimbolkan
Warna - warna ini bukanlah tanpa makna namun para pinesepuh telah menempatkan warna yang mempunyai makna atau yang menyimbolkan nafsu - nafsu yang ada dalam diri manusia. Secara garis besar warna -warna itu menyimbolkan
1. Warna Merah menyimbolkan nafsu AMARAH
2. Warna Putih menyimbolkan nafsu MUTH'MAINAH
3. Warna Hitam menyimbolkan nafsu ALWAMAH
4. Warna Kuning menyimbolkan nafsu SUFIYAH
2. Warna Putih menyimbolkan nafsu MUTH'MAINAH
3. Warna Hitam menyimbolkan nafsu ALWAMAH
4. Warna Kuning menyimbolkan nafsu SUFIYAH
Simbol nafsu manusia ini dapat dipahami secara mendalam oleh beberapa atau pemain dan penonton kesenian reog. Wacana ini dapat diterangkan oleh sesepuh atau penangkapan secara alami oleh penonton dan penari. Simbolisasi ini juga relevan dengan proses kejiwaan dalam ilmu kanuragan Jawa yaitu dimulai dari proses KANURAGAN, KASEPUHAN, KASUKSMAN dan KASAMPURNAN.
Simbolisasi atas warna - warna dominan dalam kesenian Reog inilah yang dapat dipetik dari tujuan Tontonan yang bisa membawa ke arah Tuntunan. Makna mendalam yang dapat dipelajari dan dijabarkan secara detail ini, pada jaman sekarang menjadi bahan antik yang tidak perlu atau sudah usang untuk dipelajari. Padahal dari pengertian dan pemahaman sedikit inilah jiwa kita akan selalu terasah.
2 komentar:
informasinya bagus. menambah informasi siapa saja yang ingin mempelajari lebih dalam tentang kesenian Reyog. termasuk saya . . . hehe.
klo boleh tau, posting anda bersumber dari mana?
trima kasih.
salam kenal dari Mangkujayan, Ponorogo...
Makasih..thanks juga dac mau bRkunjung ke Blog saya....dr buku sejarah reog Ponorogo zman saya SMA.hhee...blog"yang mengangkat kesenian reog juga ada ko'cuma ini sedikit saya persingkat biar bisa difahami siapa saja yang ingin tahu tntang reog!!!
Posting Komentar